Jenis-jenis Pengendara Motor

Oke, postingan kali ini rada berat topiknya. Udah lama aku melakukan penelitian mendalam terhadap perilaku berkendara orang-orang yang make motor, terutama di Pontianak. Penelitian ini mencakup pengamatan langsung di lapangan, uji laboratorium, survey yang disebar di setiap lampu merah, dan penyebaran undangan resepsi pernikahan.
Kebanyakan dari mereka punya kemiripan dalam berkendara dan bisa dibagi dalam beberapa kelompok seperti tersebut di bawah ini:

1. The Kebeleters

Ciri utama dari kelompok ini adalah bawa motor ga bisa pelan, mesti di atas 80 km/jam, trus knalpot nya pake knalpot racing. Hal ini bukan tanpa alasan. Mereka ngebut itu karena kebelet. Entah itu kebelet pipis, boker, ato kebelet kawin. Maka dari itu mereka perlu kendaraan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya (3x10e8 m/s) agar bisa segera mencapai tempat tujuan mereka, dalam hal ini kebanyakan adalah toilet.

Lalu bagaimana dengan knalpot racing? Well, kasusnya sama dengan ambulans. Ambulans perlu wiw wiw nya sirine biar dikasih jalan, biar cepet nyampe RS. Gitu juga sama para Kebeleters ini, mereka perlu penanda biar dikasih jalan sama orang-orang. Gila kan kalo sampe ngompol di jalan, bahaya.

2. The Kotakers

Kalo kelompok ini adalah kebalikan dari Kebeleters tadi. Ciri utama pengendara kelompok ini adalah bawa motornya di tengah badan jalan, terus pelan banget jalannya. Ya sebenarnya mereka ini adalah penggemar band Kotak, jadi mengamalkan banget lagu mereka yang judulnya “Pelan-pelan Saja”.

3. The Steelhead

Nah, kalo ini kelompok yang sakti banget. Ngendarain motor ga perlu pake pelindung kepala, soalnya kepala mereka terbuat dari baja ringan, kayak rangka atap masjid gitu.

zfmmddxf.jpg
The Steelhead

4. The Religious

Nyambung soal pengendara motor yang kepalanya kayak rangka atap masjid, ternyata ada juga jenis pengendara lain yang ga kalah religiusnya. Yap, pengendara ini biasanya pake baju koko, kopiah, trus pake sarung deh. Ya mungkin pas nyampe tempat tujuan langsung solat gitu kan. Ato pas kenapa-kenapa di jalan mereka yakin bakal dapat pertolongan Allah karena pake kopiah. Masyaa Allah. Sadarlah, Nak. *kemudian khotbah Jumat.

5. The Horny

Ehhm, nggak, maksud aku bukan pengendara motor yang sange. Ya, mungkin aja mereka emang lagi sange, tapi yang aku kamsud bukan itu. Kelompok ini dapat diidentifikasi dari seringnya mereka membunyikan klakson. Klakson bahasa Inggrisnya horn, jadi nama kelompoknya udah tepat kan? Iya kan?

Kelompok ini biasanya keliatan banget pas lampu merah. Begitu lampu berubah jadi ijo, langsung deh mereka neken tombol klakson kayak lagi main game Bishi Bashi. Padahal yang nyala lampu ijo punya lajur seberang.

Tapi ga usah khawatir, aku punya pembenaran dalam hal ini. Konon menurut Hukum Klakson Newton I, bahwa jika jumlah bunyi klakson lebih dari sama dengan 1, maka jumlah klakson akan selalu berbanding terbalik dengan kapasitas otak si pengklakson.

Sir-Isaac-Newton-9422656-1-402.jpg
Sir Isaac Newton, Penemu Hukum Klakson Newton I

6. The Moved-On

Ini adalah kelompok pengendara yang udah berhasil move-on, ga mau lagi mengingat-ingat masa lalu mereka yang kelam. Ciri utama mereka? Ga pake spion.

7. The Primitives

Oke, sampai tahun 2014 masehi ini saya dengan menyesal harus menyatakan bahwa masih ada kaum primitif di perkotaan. Ya kelompok ini nih. Mereka mudah banget dilacak saat hujan turun, pasti pada berteduh deh di tempat yang ga kena hujan. Kenapa primitif? Karena sampai saat ini mereka belum tau ada inovasi terbaru yang namanya jas hujan!

…aku kadang masuk di kelompok nomor 7 ini sih.

So, itu semua hasil penelitianku selama 3 dasawarsa terhadap perilaku pengendara motor. Kamu masuk di kelompok yang mana?

-iQ

 
2
Kudos
 
2
Kudos

Now read this

Inkonsistensi Berkarya

Aku orangnya irian. # Bukan, bukan asalnya dari provinsi paling barat yang sekarang udah ganti nama itu.Aku orangnya suka iri dengan akun-akun Instagram yang saban hari bisa posting karya-karyanya. Iri karena kemampuanku belum ada seupil... Continue →